Menempati posisi 13 di klasemen sementara Arema FC semakin jauh dari gelar juara

AREMA CRONUS – Dengan perolehan 33 poin saat ini Arema FC menempati posisi ke-13 di klasemen sementara Liga 1 2022 – 2023. Pada putaran kedua Liga 1 yang resmi digelar kembali sejak 14 Januari 2023, Arema telah menjalani sembilan pertandingan dengan catatan 6 kali kalah, 2 kali menang dan 1 kali imbang. Sementara hanya tinggal 8 kali pertandingan sebelum musim ini berakhir membuat perjalanan Singo Edan menuju gelar juara terlihat semakin jauh dan tampak mustahil diraih.

Singo Edan tertinggal jauh dari PSM Makassar yang saat ini menempati posisi teratas klasemen dengan perolehan 66 poin dari 30 pertandingan. Hasil tersebut membuat Pasukan Ramang hanya perlu mengamankan 5 poin lagi untuk dapat menjuarai Liga 1 2022 – 2023. Di posisi kedua ada Persib Bandung dengan perolehan 53 poin dari 28 pertandingan. Jika Maung Bandung berhasil memenangkan setiap enam pertandingan yang terisisa, poin maksimal yang mampu diraih adalah 71.

Musim ini jelas adalah musim yang berat bagi Singo Edan. Selepas tragedi Kanjuruhan yang diikuti dengan berbagai drama seperti hukuman tidak boleh bertanding di kandang, lalu ditinggal investor terbesar dan beberapa kali pergantian pelatih ternyata berdampak besar dan mempengaruhi performa klub. Performa Singo Edan terlihat semakin menurun dan tidak konsisten. Sangat berbeda dengan musim sebelumnya dimana meski tidak juara setidaknya masuk dalam 5 besar, yakni di posisi ke-4. Tentunya apapun alasannya, kondisi seperti ini menimbulkan kekecewaan dan hilangnya kepercayaan Aremania terhadap klub kebanggaan arek Malang ini.

Selain perihal performa tim yang tidak konsisten, pelatih terbaru I putu Gede juga mendapati fakta bahwa kondisi fisik pemain belum mencapai taraf ideal untuk bersaing di kompetisi ketat dengan jadwal padat. Meskipun gelar juara sudah terlalu jauh di depan sana, lantas tidak mengurangi semangat I Putu Gede yang tetap mengupayakan agar performa Singo Edan bisa lebih konsisten dengan cara memperbaiki kondisi fisik dan mental pemain. Selain itu juga I Putu Gede merubah beberapa ketentuan lama dari pelatih sebelumnya, seperti tidak mengandalkan pemain tertentu, melainkan dengan memberikan kesempatan yang sama pada setiap pemain. Siapa yang bermain lebih baik akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding.